Demo penolakan tambang emas di Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Pasaman (KLIKPOSITIF/Man St Pambagun)

PASAMAN, KLIKPOSITIF - Direktur Walhi Sumatera Barat, Chaus Uslaini khawatir jika perusahaan tambang emas PT. IJM beroperasi di Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman akan memicu konflik baru antara masyarakat dan perusahaan perusahan tersebut.

"Jika pertambangan ini terus dilakukan akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan manusia karena berada di hulu sungai. Ini bisa mengakibatkan terganggunya atau hilang wilayah produktif masyarakat serta terganggunya flora dan fauna karena berada dalam kawasan hutan," kata Uslaini saat dihubungi KLIKPOSITIF, Sabtu 5 Mei 2018.

Sebagai upaya menghimpun dukungan penolakan beroperasinya tambang emas tersebut, Walhi membuat pesan informasi kini telah beredar di pesan WhatsApp. Pesan itu berisi kampanye untuk menolak beroperasinya perusahaan tambang emas di Kecataman Dua Koto.

"Ya benar, pesan informasi yang beredar di whatsapp tersebut dari WALHI Sumbar. Karena kita khawatir tetap dikeluarkan izin usaha Pertambangan PT.IJM akan memicu konflik baru antara masyarkat dengan perusahaan," ujar Uslaini.

Dalam pesan WhatsApp Walhi itu dituliskan, Sabtu 5 Mei 2018, ratusan masyarakat Simpang Tonang Kabupaten Pasaman malam ini berjaga-jaga pada badan jalan menuju lokasi PT. Inexco Jaya Makmur yang kabarnya malam ini akan memasukan alat beratnya ke lokasi pertambangan yang dikawal oleh aparat keamanan .

"Bahkan, dalam penyusunan amdal masyarakat tidak tahu sama sekali tiba-tiba sudah terbit saja Izin Usaha Pertambangan PT. IJM. Selain itu wilayah tambang tersebut berada dalam kawasan hutan dan hulu sungai," katanya.