WALHI Sumatera Barat mengadakan pelatihan gender dan sumber daya alam pada tanggal 1-2 Oktober 2019 di Hotel Imelda Padang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang gender dan sumber daya alam di tingkat komunitas dan perangkat Nagari/Desa di Sumatera Barat. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat dan memperluas jaringan advokasi dan kampanye lingkungan hidup di Sumatera Barat.


Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari enam Nagari/Desa dampingan WALHI Sumatera Barat diantaranya Himpunan Masyarakat Pencinta Alam Gunung Talang (Himapagta), Perangkat Nagari Padang Gantiang Kabupaten Solok Selatan, Perangkat Nagari Lubuak Malako Kabupaten Solok Selatan, Kelompok Bunda Berkarya Nagari Padang Gantiang, Kelompok Arisa Karya Lubuak Malako, Perangkat Desa Sikalang Kota Sawahlunto, Perwakilan Masyarakat Desa kota Sawahlunto, Perangkat Desa Balai Satu Sandaran Kota Sawahluto, Kelompok Tenun Maju Bersama, Perangkat Nagari Batu Manjulur Kabupaten Sijunjung, dan Perwakilan Masyarakat Batu Manjulur.
Pelatihan gender sangat penting dilakukan, mengingat fenomena sosial hari ini, gender di Sumatera Barat sering dikesampingkan dan bahkan sering terjadinya kesenjangan sosial di tengah masyarakat terhadap akses perempuan dalam tata kelola lingkungan hidup yang baik.
Dona, salah seorang fasilitator pelatihan mengatakan, “kita melihat apakah pengelolaan sumber daya itu sudah mempertimbangkan kebutuhan semua jenis kelamin dengan berbagai perbedaan umur, sepanjang itu sudah kita pertimbangkan dalam memutuskan bagaimana sumber daya alam itu dimanfaatkan berarti kita sudah peka gender dan sudah menerapkan pendekatan inklusif sosial dalam proses perencanaan kegiatan.
“Yang paling penting itu tidak hanya sampai perencanaan kegiatan saja tapi juga  monitoring dan evaluasi setiap pemanfaatan sumber daya alam harus memasukkan beberapa aspek di antaranya akses terhadap semua jenis kelamin, bisa mengontrol pelaksanaan kegiatan, kemudian keterlibatan dalam pengambilan keputusan di setiap fase pelaksanaan kegiatan serta mampu mengontrol setiap apa-apa yang sudah direncanakan, harapannya ketika setelah selesai pelatihan peserta mampu melihat gender dalam berbagai kegiatan di tingkat nagari masing-masing”, sambungannya.
Pelatihan yang dilakukan ini diikuti dengan antusias oleh peserta pelatihan, hal ini ditandai dengan banyak peserta yang aktif dalam mengikuti pelatihan selama tiga hari di ruangan training.
Salah satu peserta Netri Ningsih mengatakan “ Kami berterima kasih sekali kepada Walhi Sumbar yang telah melaksanakan kegiatan ini, banyak ilmu dan pemahaman tentang gender yang bisa kami terapkan di setiap kegiatan di Nagari kami.