Hujan abu yang diakibatkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin melanda masyarakat Desa Salak dan Desa Sijantang, serta Desa lainnya di kecamatan Talawi, kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. PLTU yang berkapasitas 2 x 100 megawatt ini mengeluarkan Hujan abu yang berasal sisa pembakaran Batubara PLTU Ombilin, hal ini mengakibatkan gangguan kesehatan secara langsung bagi masyarakat di sekitar PLTU bahkan ke desa tetangga seperti sakit mata, tenggorokan dan pernafasan. 

Pengkampanye Tambang dan Energi WALHI Sumbar, Zulpriadi mengungkapkan Polusi udara atau Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh PLTU Batubara Ombilin masuk dalam kategori “berbahaya” bagi masyarakat sekitar operasional PLTU, buruknya tatakelola operasional PLTU Ombilin yang menghasilkan hujan abu di Desa Salak dan Sijantang menyebabkan polusi udara, secara kasat mata bila diamati telah melampaui ambang batas baku mutu udara yang ditetapkan oleh peraturan perundangan. Jika hal ini tidak segera diatasi akan menjadi bencana ekologi bagi masyarakat di kecamatan Talawi bahkan penduduk kota Sawahlunto, ungkap Zulpriadi. Data WALHI Sumbar mengungkap kejadian ini telah berulang sejak tahun 2012 disebakan kerusakan penyaringan cerobong asap, tahun 2017 kerusakan pada mesin pembuangan sisa pembakaran, pencemaran udara juga ditimbulkan dari tempat penumpukan sisa pembakaran yang tidak terkelola. Temuan lapangan WALHI Sumbar pada tahun 2018 jumlah penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan iritasi pada mata juga meningkat setiap bulannya data Puskesmas Talawi, hal tersebut tidak tertutup kemungkinan terus berlanjut pada tahun 2019 ini. 

Direktur Eksekutif WALHI Sumbar, Uslaini meminta Mentri ESDM untuk menghentikan operasional PLTU Ombilin. “Karena dampak pencemaran lingkungan yang telah membahayakan kesehatan masyarakat baik dalam waktu jangka pendek maupun dampak kesehatan jangka panjang oleh partikel-partikel berbahaya Batubara. WALHI Sumbar mendorong Pemerintah melakukan peralihan penggunaan dari energi fossil Batubara ke energi bersih yang berkelanjutan dalam pemenuhan energi Listrik Nasional, khususnya Sumatera Barat,” ujar Uslaini.