WALHI Sumbar gelar Exspert Meeting membahas POTENSI RISIKO PEMBANGUNAN PLTP DI NADI GUNUNG TALANG” berlokasi di Pangeran Beach Hotel (30/10/2017). Kegiatan ini dilaksanakan terkait kajian WALHI Sumbar bersama masyarakat di tingkat tapak dengan tujuan memfasilitasi masyarakat tapak menyampaikan kegelisahannya dalam bentuk format yang mudah dimengerti dan informatif. Kegiatan ini juga menyampaikan data dan informasi tersebut kepada para pakar, agar dapat dinilai dan kemudian ditanggapi sesuai dengan keilmuannya, sehingga munculnya solusi yang diharapkan menjadi jalan keluar terbaik dari keresahan yang berkembang saat ini.

Eko Teguh Paripurno, MT selaku narasumber dalam paparannya menyampaikan “Salah satu dampak buruk Geotermal adalah gangguan landscap, karena terjadi pemboran kebawah permukaan, terjadinya pencemaran air karena zat kimia yang dipakai oleh geothermal, pencemaran udara, bisa memicu gempa. Warga pada daerah aktivitas pembangunan geothermal memiliki risiko bencana kegagalan panen, misal tanaman warga yang sebenarnya berpengaruh (mati) pada uap yang dihasilkan PLTP, Geothermal akan berisiko terhadap kesehatan, kesejahteraan masyarakat, serta kenyamanan. Harus ada kajian mendalam dan melibatkan semua pihak untuk mengkaji resiko. Apabila risiko yang ditimbulkan oleh geothermal lebih buruk daripada manfaatnya maka kita bersama-sama akan menolak”. Ungkapnya.

Pada kesempatan itu dia mempertanyakan “Eksplorasi geothermal dalam aturan hanya mengantongi izin UKL-UPL, namun risikonya sangat luar biasa, harus dipikirkan kembali apakah cukup dengan izin UKL-UPL saja?”.

Narasumber lainnya di kegiatan exspert meeting ini Prof. Indang Dewata (Dosen Lingkungan UNP), beliau menyampaikan “Ada duapendekatan teoritis (HUKUM) dan sosial ekonomi (seperti apa jaminan kepada masyarakat terhadap pemulihan dari risiko yang akan terjadi nantinya oleh geothermal). Apa jaminan kuality control dari kegiatan pembangunan ini?”. Ungkapnya.

Hadir dalam kesempatan itu Helfia Ideal ( Dosen Hidrogeologi,Geografi UNP), Wilson (Dosen Geologi Fmipa Unand), Delvi (Dosen Antropologi Unand), NGO dan Mahasiswa.

Kegiatan yang dibuka oleh Uslaini selaku Direktur WALHI Sumbar dan dipandu oleh Khalid Syaifullah ini menghasilkan rekomendasi yaitu Perlu dilengkapi lebih dalam riset yang telah dilakukan selama ini, serta harus ada input daripada akademisi terkait riset tersebut, harus ada kajian bencana bila geotermal di Gunung Talang ini tetap dijalankan.